RESPON PERTUMBUHAN BIBIT BUD SET DUA VARIETAS TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM YANG BERBEDA

Akbar Alif Utama Haqi, Nunun Barunawati, Koesriharti Koesriharti

Abstract


Salah satu metode pembibitan yang banyak digunakan dan diminati oleh petani saat ini untuk produksi bibit tebu yaitu metode single bud planting. Salah satu metode dari single bud planting yaitu bud set. Bud set merupakan perbanyakan bibit tebu yang menggunakan satu mata tunas yang dipindahkan ke kebun dalam bentuk tunas pada umur 2,5 – 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media tanam yang tepat untuk pertumbuhan bibit dengan teknik bud set dari dua varietas tebu (Saccharum officinarum L.). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2015 di kebun pembibitan Pabrik Gula Kebon Agung, Sempalwadak, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangn Acak Kelompok dengan faktor pertama varietas dan faktor kedua komposisi media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan varietas yang digunakan dengan berbagai macam komposisi media tanam pada pembibitan tebu. Varietas PSJK 922 memiliki rerata persentase perkecambahan dan tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Bululawang. Varietas Bululawang memiliki bobot kering akar dan bobot kering total tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan varietas PSJK 922. Pembibitan tanaman tebu pada media dengan komposisi tanah + kompos blotong menghasilkan tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, bobot kering akar, dan bobot kering total tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan komposisi media tanah, tanah dan blotong, tanah dan abu ketel, dan tanah, blotong dengan abu ketel.

Keywords


Bud Set; Tebu; Varietas; Media Tanam

Full Text:

PDF

References


Artati, E. K., N. E. Margareta, W. H. Vissia, 2010. Konstanta kecepatan reaksi sebagai fungsi suhu pada hidrolisa selulosa dari ampas tebu dengan katalisator asam sulfat. Jurnal Ekuilibrium. 9 (2) : 1-4.

Basuki. 2013. Pengaruh Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) terhadap karakteristik agronomi tanaman tebu sistem tanam bagal satu. Jurnal Menara Perkebunan. 81 (2) : 49-53.

Cairani. 2005. Pengaruh pemberian pupuk organik blotong dan pupuk sulfomag plus terhadap sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea Mays L.) pada tanah typic paleudult. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. 3 (3) : 73-78.

Djajadi. 2013. Silika (Si): unsur hara penting dan menguntungkan bagi tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Perspektif. 1 (12) : 47-55.

Gunadi. 2009. Kalium sulfat dan kalium klorida sebagai sumber pupuk kalium pada tanaman bawang merah. Jurnal Holtikultura. 19(2):174-185.

Hardjowigeno, S. 2002. Ilmu Tanah.PT.Mediyatama Sarana Pratama:Jakarta.p.80-109.

Marjayanti, S., dan Pudjiarso. 2014. Penyelenggaraan kebun benih untuk menyediakan bahan tanam berkualitas. UPT Pengembangan Benih dan Produksi Tanaman Perkebunan, Jawa Timur.

Meizal. 2008. Pengaruh kompos ampas tebu dengan pemberian berbagai kedalaman terhadap sifat fisik tanah pada lahan tembakau deli. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu. 1(1) : 83-88.

Nasution, K. H., T. Islami, H. T. Sebayang. 2013. Pengaruh dosis pupuk anorganik dan pengendalian gulma pada pertumbuhan vegetatif tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) varietas PS 881. Jurnal Produksi Tanaman. 1(4) : 8-15.

Purwaningsih, E. 2011. Pengaruh pemberian kompos blotong, legin, dan mikoriza terhadap serapan hara N dan P tanaman kacang tanah. Jurnal Widya Warta. 2(1) : 55-68

Putri, A. D., Sudiarso dan T. Islami. 2013. Pengaruh komposisi media tanam pada teknik bud chip tiga varietas tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Produksi Tanaman. 1(1) : 16 – 23.

Sime, M. 2013. The effect of different cane portions on sprouting, growth and yield of sugarcane (Saccharum spp. L.). Journal of Internasional Scientific and Research Publication. 3(1): 1-3.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.