PEMURNIAN GENETIK EMPAT VARIETAS KACANG PANJANG (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) BERPOLONG UNGU

Gusminanda Oktavia Narendri, Izmi Yulianah, Kuswanto Kuswanto

Abstract


Pemurnian genetik perlu dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu populasi sudah seragam penampilannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Upaya peningkatan kemurnian genetik pada varietas-varietas kacang panjang perlu dilakukan kembali, selain itu juga harus dilakukan seleksi polong kacang panjang yang sudah berwarna ungu untuk menghasilkan kacang panjang berpolong ungu yang seragam. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan empat varietas kacang panjang berpolong ungu yang murni secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2016 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di desa Jatikerto, Malang. Pengamatan dilakukan secara single plant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 1 varietas yang secara kualitatif dan kuantitatif sudah seragam, yaitu varietas BU 1. Terdapat 2 varietas yang secara kualitatif sudah seragam, namun secara kuantitatif belum seragam yaitu  varietas BU 4 dan BU 5. Nilai KK varietas BU 4 pada variabel pengamatan jumlah biji per polong menunjukkan nilai sedang, yaitu 25,1%-50%. Nilai KK varietas BU 5 pada variabel pengamatan jumlah polong per tanaman dan jumlah biji per polong menunjukkan nilai sedang, yaitu 25,1%-50%. Varietas BU 6 secara kualitatif belum seragam karena masih ditemukan polong berwarna hijau, kelopak bunga berwarna hijau, dan batang berwarna hijau sebesar 30,43%.

Keywords


Kacang Panjang Berpolong Ungu; Pemurnian; Kualitatif; Kuantitatif

Full Text:

PDF

References


Bondre, S., P. Patil, A. Kulkarni, and M. M. Pillai. 2012. Study on Isolation and Purification of Anthocyanins and Its Application as pH Indicator. International Journal of Advanced Biotechnology and Research. 3 (1): 698-702.

Bowman, Daryl T. 2001. Common Use of The CV: A Statistical Aberration in Crop Performance Trials. Journal of Cotton Science. 5 (2): 137-141.

Gardner, Evie M. 2010. Sample Size and Power Calculations Made Simple. International Journal of Therapy and Rehabilitation. 17 (1): 10-14.

Hipi, A., M. Surahman, S. Ilyas, and Giyanto. 2013. Seed Genetic Purity Assessment of Maize Hybrid Using Microsatellite Markers (SSR). International Journal of Applied Science and Technology. 3 (5): 66-71.

Huque, A. M., M. K. Hossain., N. Alam, M. Hasanuzzaman, and B. K. Biswas. 2012. Genetic Divergence in Yardlong Bean (Vigna unguiculata (L.) Walp. ssp. Sesquipedalis Verdc). Bangladesh Journal Botany. 41 (1): 61-69.

Ilbi, H. 2002. RAPD Markers Assisted Varietal Identification and Genetic Purity Test in Pepper, Capsicum annuum. Journal Scientia Horticulturae. 97 (2003): 72-79.

Kim, H. J., H. R. Lee, J. Y. Hyun, K. H. Song, K. H. Kim, J. E. Kim, C. G. Hur, and C. H. Harn. 2012. Marker Development for Onion Genetic Purity Testing Using SSR Finder. Journal Breeding Science. 44 (4): 421-432.

Kuswanto, B. Waluyo, dan P. Hardianingsih. 2012. Pembentukan Galur-Galur Harapan Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) Berpolong Ungu. Dalam Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia (Perhorti). Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur. Surabaya.

Lisbona, F. J., A. M. Gonzales, C. Capel, M. G. Alcazar, J. Capel, A. M. Ron, M. Santalla, and R. Lozano. 2014. Genetic Variation Underlying Pod Size and Color Traits of Common Bean Depends on Quantitative Trait Loci with Epistatic Effects. Journal Molecular Breeding. 33 (4): 1-14.

Ofori, K. and P. Y. Klogo. 2005. Optimum Time for Harvesting Yardlong Bean (Vigna sesquipedalis) for High Yield and Quality of Pods and Seeds. Journal of Agriculture Social Sciences. 1 (2): 86-88.

Omoigui, L. O., M. F. Ishiyaku, A. Y. Kamara, S. O. Alabi, and S. G. Mohammed. 2006. Genetic Variability and Heritability Studies of Some Reproductive Traits in Cowpea (Vigna unguiculata (L.) Walp). African Journal of Biotechnology. 5 (13): 1191-1195.

Pali, V., S. K. Verma, M. S. Xalxo, R. R. Saxena, N. Mehta, and S. B. Verulkar. 2014. Identification of Microsatellite Markers for Fingerprinting Popular Indian Flax (Linum usitatissimum L.) Cultivars and Their Utilization in Seed Genetic Purity Assessments. Australian Journal of Crop Science. 8 (1): 119-126.

Rachmawati, R. Y., Kuswanto, dan S. L. Purnamaningsih. 2014. Uji Keseragaman dan Analisis Sidik Lintas antara Karakter Agronomis dengan Hasil pada Tujuh Genotip Padi Hibrida Japonica. Jurnal Produksi Tanaman. 2 (4): 292-300.

Raheel, F., M. K. N. Shah, M. S. Iqbal, I. R. Noorka, and Z. Sarfraz. 2015. Genetic Variations and Cultivar Purity within the G. hirsutum Cultivars via RAPD Marker. American Journal of Plant Sciences. 6 (2): 392-404.

Ruchjaniningsih. 2006. Efek Mulsa terhadap Penampilan Fenotipik dan Parameter Genetik pada 13 Genotip Kentang di Lahan Sawah Dataran Medium Jatinagor. Jurnal Hortikultura. 16 (4): 290-298.

Saefuddin, A., K. A. Notodiputro, A. Alamudi, dan K. Sadik. 2009. Statistika Dasar. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. p 164.

Supriatun, N., Kuswanto, dan D. Saptadi. 2015. Rejuvinasi dan Pemurnian Genetik Enam Varietas Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) Berpolong Ungu Berdasarkan Karakter Morfologi. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.

Suratman, D. Priyanto, dan A. D. Setiawan. 2000. Analisis Keragaman Genus Ipomoea Berdasarkan Karakter Morfologi. Jurnal Biodiversitas. 1 (2): 72-79.

Syukur M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman (edisi revisi). Penebar Swadaya. Jakarta. p 348.

Yitnosumarto, Suntoyo. 1990. Dasar-Dasar Statistika: Dengan Penekanan Terapan dalam Bidang Agrokompleks, Teknologi, dan Sosial. CV. Rajawali. Jakarta. p 404


Refbacks

  • There are currently no refbacks.