EFIKASI TIGA JENIS HERBISIDA PADA PENGENDALIAN GULMA DI TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muel. Arg.) BELUM MENGHASILKAN

Achmad Aji Prasetio, Karuniawan Puji Wicaksono

Abstract


Produktivitas dan mutu hasil yang rendah merupakan masalah umum yang sering terjadi pada perkebunan karet di Indonesia. Kendala utama kehilangan hasil akibat adanya persaingan gulma. Kehadiran gulma dapat menyebabkan kompetisi antara tanaman karet dengan gulma. Untuk itu diperlukan pengendalian gulma yang tepat salah satunya menggunakan herbisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan dosis yang efektif pada tiga jenis herbisida serta fitotoksisitas pada tanaman karet belum menghasilkan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2016 di PTPN XII, Kebun Pancursari, Afdeling Pagergunung, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 25 spesies gulma pada lahan tanaman karet belum menghasilkan. Perlakuan herbisida campuran glifosat + triklopir dan glifosat + 2,4-D pada taraf dosis yang berbeda berpengaruh nyata dalam penurunan bobot kering gulma dibandingkan dengan tanpa pengendalian gulma. Dosis herbisida yang efektif dalam mengendalikan gulma adalah herbisida campuran glifosat + 2,4-D dosis 2,6 l.ha-1 mampu menekan bobot kering gulma hingga 12 Minggu Setelah Aplikasi dan pemberian ketiga jenis herbisida tidak menunjukkan gejala fitotoksisitas pada tanaman karet belum menghasilkan.

Keywords


Karet; Efikasi Herbisida; Herbisida; Pengendalian Gulma; Gulma

Full Text:

PDF

References


Girsang, W. 2005. Pengaruh Tingkat Dosis Herbisida Isopropilamina Glifosat dan Selang Waktu Terjadinya Pencucian Setelah Aplikasi terhadap Efektifitas Pengendalian Gulma pada Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis) TBM. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. 3(2) : 31 – 36.

Indriana, R. 2009. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan pada Area Bantaran Kali Pembuangan di Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak. Skripsi. IKIP PGRI Semarang.

Jamilah, 2013. Pengaruh Penyiangan Gulma dan Sistem Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tnaman Padi Sawah (Oryza sativa L.). Jurnal Agrista. 17(1): 28-35.

Kadir, M. 2007. Efektifitas Berbagai Dosis dan Waktu Aplikasi Herbisida 2,4 Dimetilamina terhadap Gulma Echinochloa colonum, Echinochloa crussgalli, dan Cyperus iria pada Padi Sawah. Jurnal Agrisistem. 3(1): 43-49.

Meilin, A. dan Yardha. 2010. Efektifitas Aplikasi Beberapa Herbisida Sistemik terhadap Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Agroekotek. 2(1): 1-6.

Ngawit, K. 2007. Efikasi Beberapa Jenis Herbisida Terhadap Tanaman Penutup Tanah Leguminosa di Jalur Tanaman Kopi Muda. Jurnal Agroteksos. 17(2): 104-113.

Okunade, A.L. 2002. Ageratum conyzoides L. Asteraceae. Journal Fitoterapia. 73(1): 1-16.

Purba, E. 2005. Kombinasi Herbisida Golongan Bipiridilium dengan Golongan Sulfonilura Untuk Mengendalikan Pakis Stenochlaena palustris. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. 3(2): 5-8.

Radosevich, S.R., J.S. Holt, and C.M. Ghersa. 2007. Ecology of Weeds and Invasive Plants: Relationship to Agriculture and Natural Resource Management. Third Edition. John Wiley and Sons, Inc. New Jersey.

Sriyani, N. 2011. Mekanisme Kerja Herbisida. Bahan mata Kuliah Herbisida dan Lingkungan. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.

Supartama, M., M. Antara, dan R.A. Rauf. 2013. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah di Subak Baturiti Desa Balinggi Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. e-Journal Agrotekbis 1(2): 166-172.

Uluputty, M.R. 2014. Gulma Utama pada Tanaman Terung di Desa Wanakarta Kecamatan Wacapo Kabupaten Buru. Jurnal Agrologia. 3(1): 37-43.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.