PENGARUH PH TANAH DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN WARNA BUNGA HORTENSIA (HYDRANGEA MACROPHYLLA)

Arini Yunia Rachmawati, Tatik Wardiyati

Abstract


Bunga hortensia (Hydrangea macrophylla) memiliki keindahan yang terletak pada warna mahkota bunga. Warna bunga yang bervariasi dipengaruhi oleh pengaturan pH tanah. Warna dari biru ke merah muda cerah dipengaruhi oleh pH tanah. Ketika pH tanah asam (4,5-5,5) warna dapat menjadi biru karena ketersediaan aluminium. Selain pH tanah, untuk meningkatkan kualitas dalam pertumbuhan tanaman hortensia dibutuhkan unsur hara makro dan mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH tanah dan pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan warna bunga Hortensia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai Juni 2016 di Kec. Sidomulyo, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari faktor pertama (pH tanah) dan faktor kedua (dosis pupuk NPK). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pH tanah dan pupuk NPK pada pertumbuhan bunga hortensia, akan tetapi terdapat pengaruh yang nyata pada beberapa umur pengamatan. Perlakuan pH asam menunjukkan pertambahan tinggi dan jumlah daun paling tinggi. Perlakuan dosis pupuk NPK 0 g menunjukkan pertambahan tinggi dan jumlah daun paling tinggi. Pada parameter diameter batang dan munculnya bunga tidak menunjukkan respon yang nyata. Tanah dengan pH asam, netral maupun basa tidak mempengaruhi warna bunga hortensia yang berwarna pink.

Keywords


Hortensia; pH Tanah; Pupuk NPK; Warna Bunga

Full Text:

PDF

References


Bailey, D.A. 1992. Hydrangeas. Introduction to Floriculture, Second Edition. Academic Press. San Diego, California.

Halcomb, M., and S. Reed. 2010. Hydrangea Production. The University of Tennessee Institute of Agriculture. Journal Tennesse. 2(1):6-10.

Jalaludin dan T. Jamaludin, 2005. Pemanfaatan Kaolin sebagai Bahan Baku Pembuatan Aluminium Sulfat dengan Metode Adsorps. Jurnal Teknik Industri. 6(5):71-73.

Lingga, P. dan Marsono. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.

Porter, W.C. 2010. Hydrangeas for Missisipi Gardens. Mississippi State University, cooperating with U.S. Department of Agriculture. Journal Agriculture. 3(10):12-19.

Prasetyo, B. H., dan D. A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi, dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 25(2):39-46.

Syakur, A., Y. Koesmaryono, H. Suhardiyanto, dan M. Ghulamahdi. 2011. Analisis Iklim Mikro di Dalam Rumah Tanaman untuk Memprediksi Waktu Pembungaan dan Matang Fdiologis Tanaman Tomat Dengan Menggunakan Metode Artificial Neutral Network. Jurnal Agroscientiae. 18(2): 94 – 100.

Taufiq, A., H. Kuntyastuti, C. Prahoro, dan T. Wardani. 2007. Pemberian Kapur Dan Pupuk Kandang Pada Kedelai Di Lahan Kering Masam. Jurnal Penelitian Tanaman Pangan. 26(2):78-85.

Tedjasarwana, R. 2011. Cara Aplikasi dan Takaran Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Produksi Krisan. Balai Penelitian Tanaman Hias. Jurnal Hortikultura. 21(4):306-314.

Wuryaningsih, S. 1992. Pengaruh Dosis NPK dan Jumlah Bunga per Tanaman pada Kualitas Bunga Krisan Lokal Putih (Chrysanthemum morifoliuin. Ram). Jumal Hortikultura. 2(4):26-34.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.