KERAGAAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) TERHADAP DUA KETINGGIAN TEMPAT

Riris Dialista, Arifin Noor Sugiharto

Abstract


Keragaan merupakan tahapan penting dalam pemuliaan tanaman jagung sebelum kegiatan pelepasan varietas. Keragaan dilakukan untuk mengetahui karakter genotip tanaman, sehingga dapat dijadikan identitas tanaman. Apabila identitas tanaman telah diketahui maka kegiatan seleksi mudah dilakukan, karena dapat memilih tanaman sesuai dengan karakter yang diinginkan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kuantitatif dan kualitatif, menduga nilai heritabilitas, KKG, dan KKF dan mendapatkan galur yang berpotensi sebagai calon varietas hibrida. Penelitian dilaksankan pada Desember 2015-Maret 2016 di dua tempat Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu dengan ketinggian 630 m dpl dan Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ketinggian tempat 1040 m dpl, Bahan yang digunakan adalah 10 galur jagung manis. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Berdasarkan nilai KKG karakter kuantitatif, semua karakter pada masing-masing galur mempunyai kriteria keragaman sempit hingga sedang, sehingga keseragaman tergolong tinggi. Berdasarkan nilai skoring keseragaman karakter kualitatif, galur yang mempunyai nilai keseragaman yang tinggi pada dua ketinggian tempat adalah IE3+69XSBY,IE3+147XTLY,IE3+162XTLY, IE3+162XSBX dan IE3+162XSBY. Galur-galur yang berpotensi sebagai calon varietas hibrida berdasar kan nilai heritabilitas, keseragaman dan potensi hasil adalah galur IE3+162XTLY, IE3+69XSBY, dan IE3+162XSBY.


Keywords


Jagung Manis; Keragaan; Calon Varietas Hibrida; Heritabilitas

Full Text:

PDF

References


Babic V., Babic, and Dimitri Jevic, 2010. Understanding and Utilization of Genotype-By- Environment Interaction in Maize Breeding. Jurnal Genetika. 42 (1): 79-94.

Departemen Pertanian. 2006. Panduan Karakterisasi Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Komisi Nasional Plasma Nutfah. Bogor.

Erdal, S., Pamukcu, M. Savur O. dan Tahzel M., 2011. Evaluation of Developed Standard Sweet Corn (Zea Mays sacharata L.) Hybrids. Turkish Journal of Field Crops.16 (2): 153-156.

FAO.2016.www.faostat3.fao.org/download/Q/QC/E. online. Diakses 3 Mei 2016 online. Diakses 3 Mei 2016.

Lubis, Y. A., L. A. P. Putrid dan Rosmayati. 2013. Pengaruh Selfing Terhadap karakter Tanaman Jagung (Z. mays L) pada Generasi F4 Selfing. Jurnal Online Agroekoteknologi. 1 (2): 304 – 316.

Modjo, R. 2013. Pengaruh Waktu Panen Terhadap Cekaman Kekeringan Peranan Akar. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 29 (1): 1-10.

Mustofa, Z., I. M. Budiarsa, G. B. N. Samdas. 2013. Variasi genetik ja-gung (Zea mays L.) Berdasarkan Karakter Fenotipik Tongkol Jagung yang dibudidayakan di Desa Jono Oge. E-Jipbiol. 2(2): 33-41.

Siawati, A., N. Basuki, A. N. Sugiharto. 2015. Karakterisasi Beberapa Galur Inbrida Jagung Pakan (Zea may L.). Jurnal Produksi Tanaman. 3 (1):19 -26.

Singh, A. K. 2006. Genetic Divergence in Frech Bean (Phaseolus vulgaris L.). Journal Vegetable Science. 33(1):103-109.

Sujiprihati S., Muhamad S. dan Yunianti. 2006. Stabilitas Hasil Tujuh Populasi Jagung Manis Menggunakan Metode Additive Main Effect Multiplicative Interaction (AMMI). Buletin Agronomi. 34 (2): 94-97.

Suprapto dan N. Kairudin. 2007. Variasi Genetik, Heretability Gen dan Kemajuan Genetik Kedelai pada Ultisols. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 9 (2): 183-190.

Surtinah. 2008. Waktu Panen yang Tepat Menentukan Kandungan Gula Biji Jagung Manis (Zea mays Saccharata). Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 4 (2): 1-4.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.