Pengaruh Pupuk Kandang dan Kapasitas Air pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merr.)

Elend Arinta Sances, Titin Sumarni

Abstract


Kedelai  (Glycine max (L.) Merr) merupakan tanaman pangan yang terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Budidaya tanaman dengan pemupukan anorganik secara terus-menerus menyebabkan kandungan bahan organik tanah semakin berkurang. Peningkatan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang. Tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan air. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas penambahan pupuk kandang dalam mengurangi jumlah air yang diberikan pada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di Green House, Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Gema, pupuk kandang, polybag, air dan tanah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, terdiri dari 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor pertama, yaitu: A0 = Tanpa pupuk kandang; A1 = Pupuk kandang 20 ton ha-1; A2 = Pupuk kandang 30 ton ha-1.Sedangkan faktor kedua yaitu: B1 = 100% kapasitas lapang; B2 = 75% kapasitas lapang; B3 = 50% kapasitas lapang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang 30 ton ha-1 dengan 100% kapasitas lapang memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.

Keywords


Bahan Organik; Kapasitas Air; Kedelai; Pupuk Kandang

Full Text:

PDF

References


Liu, C. A., F. R. Li., L. M. Zhou., R. H. Zhang., Y. Jia., S. L. Lin,. L. J. Wang., K. H. M. Siddique dan F. M. Li. 2013. Effect Of Organic Manure And Fertilizer On Soil Water And Crop Yields In Newly-Built Terraces With Loess Soils In a Semi-Arid Environment. Jurnal Agriculture Water Management. 117(2):123-132.

Melati, M. dan Wisdiyastuti, A. 2005. Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hijau Colopogonium mucunoides terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Panen Muda yang dibudidayakan Secara Organik. Buletin Agronomi. 3(2):3-15.

Nugraha, Y. S., T. Sumarni dan R. Sulistyono. 2014. Pengaruh Interval Waktu dan Tingkat Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Jurnal Produksi Tanaman. 2(7):552-559.

Purwaningsih, O. 2005. Adaptasi Tanaman Terhadap Water Stress. Jurnal Agriculture. 97(3):1062-1071.

Rahmi., Z. Fuady dan Agusni. 2017. Pengruh Waktu Aplikasi dan Pemberian Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L.). Jurnal Agrotopika Hayati. 4(4):245-255.

Ramadhani, M., F. Silvina dan Armaini. 2016. Pemberian Pupuk Kandang dan Volume Air terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merril). Jom Faperta. 3(1):1-10.

Sarawa., M. J. Arma dan M. Mattola. 2014. Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Pada Berbagai Interval Penyiraman Dan Takaran Pupuk Kandang. Jurnal Agroteknus. 4(2):78-86.

Sitanala, A. 2006. Konservasi Tanah Dan Air. IPB Press. Bogor.

Sutrisna, N., Y. Surdianto. 2007. Pengaruh Bahan Organik Dan Interval Serta Volume Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kentang Di Rumah Kaca. Jurnal Hortikultura. 17(3):224-236.

Syekhfani. 2010. Hubungan Hara Tanah Air Dan Tanaman. Malang.

Zhang, J., D. L. Smith., W. Liu., X. Chen dan W. Yang. 2011. Effect of Shade and Drought Stress on Soybean Hormones and Yield of Main-Stem and Branch. Jurnal Biotechnology. 10(65):14392-14398.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.