Perbanyakan Bibit Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia L.) Secara In Vitro

Syintia Indah Puspita Sari, Wisnu Eko Murdiono, Nunun Barunawati

Abstract


Bawang dayak (Eleutherine palmifolia L.) ialah jenis tanaman obat atau herbal. Bawang dayak merupakan komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam skala industri. Adanya kendala dalam teknik budidaya terutama pada teknik perbanyakan yang menyebabkan terbatasnya penyediaan bibit dalam skala besar. sehingga dibutuhkan upaya untuk  memperbanyak bawang dayak dalam skala besar yaitu melalui kultur jaringan. Salah satu faktor penentu keberhasilan dari kultur jaringan adalah media kultur yaitu ZPT. Zat pengatur tumbuh yang digunakan yaitu auksin (NAA)  dan sitokinin (BAP). Penelitian Bertujuan untuk mempelajari dan mendapatkan kombinasi konsentrasi NAA dan BAP yang tepat untuk perbanyakan eksplan bawang dayak secara in vitro. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus – November 2017  di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu B0: kontrol tanpa ZPT, B1: NAA 0,1 ppm + BAP 0,5 ppm, B2: NAA 0,2 ppm + BAP 1 ppm, B3: NAA 0,3 ppm + BAP 1,5 ppm, B4: NAA 0,4 ppm + BAP 2 ppm, B5: NAA 0,5 ppm + BAP 2,5 ppm. Hasil Penelitian menunjukkan konsentrasi auksin NAA 0,1 ppm + sitokinin BAP 0,5 ppm mampu menunjukkan waktu muncul tunas paling cepat yaitu 21,57 hari setelah inokulasi.

Keywords


Bawang Dayak; Kultur Jaringan; Perbanyakan; ZPT

Full Text:

PDF

References


Galingging, R.Y. 2007. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Tanaman Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan. 15 (3) : 2-4.

Karjadi, A.K. dan Buchory A. 2007. Pengaruh Penambahan Auksin dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Tunas Bawang Putih. Jurnal Hortikultura. 17 (4): 314-320.

Kurniawan, A.D. dan Widoretno, W. 2016. Regenerasi In Vitro Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Biotropika. 4 (1) : 1-4.

Lestari, E. G. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan Tanaman melalui Kultur Jaringan. Jurnal Agro Biogen. 7 (1) : 63-68.

Nisa, C. dan Rodinah. 2005. Kultur Jaringan beberapa Kultivar Buah Pisang (Musa paradisiacal L.). Jurnal Bioscience. 2 (2): 23-36.

North, J. J and P. A. Ndakidemi. 2012. Evaluation of Different Ratios of Auxin and Cytokinin for the In Vitro Propagation of Streptocarpus rexii. International Journal Of The Physical Science. 7 (7) : 1083-1087.

Pambudi, A. Y. 2015. Induksi Tunas Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) dengan Penambahan IBA (Indolebutyric acid) dan BAP (Benzil Amino Purin) pada Media In Vitro. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Pamungkas, S.S.T. 2015. Pengaruh Konsentrasi Naa Dan Bap Terhadap Pertumbuhan Tunas Eksplan Tanaman Pisang Cavendish (Musa Paradisiaca L.) Melalui Kultur In Vitro. Gontor AGROTECH Science Journal. 2(1): 31-45.

Priyono, D. Suhandi, dan Matsaleh. 2000. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh IAA dan 2-IP pada Kultur Jaringan Bakal Buah Pisang. Jurnal Hortikultura. 10 (3) : 183 – 190.

Puspadewi, R., P. Adirestuti dan R. Menawati. 2013. Khasiat Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) Sebagai Herbal Anti Mikroba Kulit. Jurnal Ilmiah Farmasi. 1 (1) : 31-37.

Siregar, D.S., Haryati, dan T, Simanungkalit. 2014. Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Sabrang (Eleutherine Americana Merr) Terhadap Pembelahan Umbi Dan Perbandingan Media Tanam. Jurnal Agroekoteknologi. 2 (3) : 974 -981.

Sukawan, I. K. 2000. Perbanyakan Tanaman Nenas Varietas Veriegata (Ananas comosus ”veriegatus”) secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Widyastuti, K. 2017. Pengaruh Kombinasi NAA (Naphtalene Acetic Acid) dan BAP (Benzil Amino Purine) terhadap Induksi Tunas Aksilar Tanaman Balsam (Polygala panicukata L.) Secara In Vitro. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.