Identifikasi Beberapa Unsur Iklim Mikro pada Perbedaan Umur Tanaman Karet ( Hevea brasiliensis)

Kresna Shifa Usodri, Dimas Prakoswo Widiyani, Dedi Supriyatdi

Abstract


Lampung merupakan salah satu provinsi penghasil lateks di Indonesia yang memiliki pola iklim yang berbeda. Perbedaan iklim mikro tersebut terutama terdapat pada besaran unsur iklim mikro pada beberapa wilayah. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui iklim mikro pada suatu areal atau lingkungan pertanaman untuk menjadi acuan dalam proses budidaya dalam mengoptimalkan pertumbuhan serta produksi tanaman. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai Maret 2020 di PTPN 7 Unit Usaha Way Berulu, Afdeling 1. Desain percobaan menggunakan perlakuan tunggal dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan yang terdiri dari beberapa umur tanaman:15 tahun setelah penanaman; 14 tahun setelah penanaman; 13 tahun setelah penanaman; 12 tahun setelah penanaman serta diulang sebanyak tiga kali. Data hasil pengamatan akan dianalisis dengan uji F pada taraf α=5%. Jika hasil analisis ragam nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf α=5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan umur tanaman pada klon karet Pb260 menghasilkan variasi iklim mikro pada setiap bulan pengamatan.


Keywords


Iklim; Karet; Mikro

Full Text:

PDF

References


BPS Lampung. 2018. Luas areal dan produksi tanaman perkebunan rakyat, perkebunan besar Negara, perkebunan besar suasta di Provinsi Lampung

Daslin, A., S. Woelan, dan I. Suhendry. 2009. Bahan Tanaman Klon Karet Unggul. Sungei Putih: Pusat Penelitian Karet. 34 hal.

Direktorat Jendral Perkebunan. 2017. Statistik Perkebunan Karet di Indonesia tahun 2015 – 2017. Ditjenbun.go.id. Diakses tanggal 22 Agustus 2019.

Handoko, Andi dan R.K. Tohir. 2015. Studi Iklim Mikro (Studi kasus: Arboretum Lanskap, Kampus IPB Darmaga, Bogor). Journal Agriculture 10 (1) : 12 – 68.

Karyati., Ardianto, S., dan Syafrudin, M. 2016. Fluktuasi Iklim Mikro di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Jurnal Agrifor 25(1): 83-92

Karyati, Putri, R.O. dan Syafrudin, M. 2018. Suhu dan Kelembapan Tanah pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang di PT Adimitra Baratama Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Agrifor 17 (1): 103-114.

Karyati. 2019. Mikroklimatologi Hutan. Mulawarman University Press. Samarinda. 95hlm.

Lesmono, B. 2006. Studi Karakteristik Iklim Mikro pada Areal Agroforestri di Desa Loleng. Skripsi Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda. (Tidak Dipublikasikan).

Murni, A.M. 2015. Hubungan antara Karakteristik Agroekologi Perkebunan Karet (Hevea brassiliansis L) dengan Hasil Karet di Lampung. Jurnal Tanah dan Lingkungan 17 (1) : 16-24.

Prasetyo, A.P. 2012. Pengaruh Ruang Terbuka Hijau (RTH) Terhadap Iklim Mikro di Kota Pasuruan. Jurnal Geografi, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.

Renstra Ditjenbun 2015 – 2019. 2015. Rencana Strategis pengembangan perkebunan tahun 2015 – 2019. Ditjenbun.go.id. Diakses tanggal 22 Agustus 2019.

Ulfah, D., Gt. A.R. Thamrin., dan T.W. Natanael. 2015. Pengaruh Waktu Penyadapan dan Umur Tanaman Karet Terhadap Produksi Getah (Lateks). Jurnal Hutan Tropis 3 (3). 6 hlm.

Wijayanto, Nurheni dan Nurunnajah. 2012. Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban dan Perakaran Lateral Mahoni (Swietenia macrophylla King.) di RPH Babakan Madang, BKPH Bogor, KPH Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika 3 (1) : 8 - 13.

Yudistina, Vika., M. Santoso., dan N. Aini. 2017. Hubungan Antara Diameter Batang dengan Umur Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kelapa Sawit. Jurnal Buana Sains 17 (1) : 43 - 48.




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jpt.2021.006.2.3

Refbacks

  • There are currently no refbacks.