Mekanisme Antagonisme Beberapa Isolat Jamur Endofit terhadap Patogen Colletotrichum gloeosporioides Penyebab Penyakit Antraknosa pada Tanaman Anggrek Dendrobium secara In Vitro

Reva Yunisa Alifia, Abdul Latief Abadi, Fery Abdul Choliq

Abstract


Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang disukai masyarakat. Produksi anggrek dari tahun 2018 hingga 2020 semakin menurun, diduga karena adanya serangan penyakit antraknosa. Pengendalian hayati yang digunakan dalam menekan pertumbuhan patogen antraknosa yaitu dengan menggunakan jamur endofit. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi jamur endofit yang paling efektif dalam mengendalikan penyakit antraknosa oleh patogen C. gloeosporioides pada tanaman anggrek Dendrobium. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang akan diberikan yaitu C0 : tanpa perlakuan (kontrol), C1 : Perlakuan C. gloeosporioides + Trichoderma sp., C2 : Perlakuan C. gloeosporioides + Aspergillus sp., C3 : Perlakuan C. gloeosporioides + Gliocladium sp., dan C4 : Perlakuan C. gloeosporioides + Penicillium sp. Hasil menunjukkan bahwa Gliocladium sp. memiliki daya hambat tertinggi pada uji antagonis dengan metode dual culture. Keempat isolat memiliki daya hambat diatas 50%. Hasil pengamatan mekanisme antagonisme secara makroskopis, seluruh isolat memiliki mekanisme kompetisi karena kemampuannya dalam memenuhi cawan petri untuk mendapatkan ruang dan nutrisi. Secara mikroskopis, terlihat adanya mekanisme antibiosis dan parasitisme pada beberapa isolat yang dicirikan dengan hifa patogen mengalami lisis dan terdegradasi akibat senyawa atau enzim yang dikeluarkan oleh hifa jamur endofit.


Keywords


Anggrek; Jamur Endofit; Mekanisme Antagonisme

Full Text:

PDF

References


Agrios, G.N. 2005. Plant pathology. Fifth. Elsevier Academic Press, USA.

Alfizar, Marlina, dan F. Susanti. 2013. Kemampuan antagonis Trichoderma sp. terhadap beberapa jamur patogen in vitro. J. Floratek 8: 45–51.

Ardinata, I.G.W., I.M. Sudarma, dan N.W. Suniti. 2017. Identifikasi penyakit antraknosa tanaman jeruk nipis [Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle] di Desa Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur. E-Jurnal Agroekoteknologi Trop. 6(1): 112–122.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT.

Basri, M.H., L. Zulkifli, and A. Syukur. 2021. Isolation of endophytic fungi from Vitex trifolia L and antagonism test against Sclerotium rolfsii and pathogenic bacteria. J. Biol. Trop. 21(1): 72–80. doi:10.29303/jbt.v21i1.2340.

Gautam, A.K. 2014. Colletotrichum gloeosporioides: Biology, pathogenicity and management in India. J. Plant Physiol. Pathol. 02(02).

doi:10.4172/2329-955x.1000125.

Halwiyah, N., R.S. Ferniah, B. Raharjo, dan S. Purwantisari. 2019. Uji antagonisme jamur patogen Fusarium solani penyebab penyakit layu pada tanaman cabai dengan menggunakan Beauveria bassiana secara in vitro. J. Akad. Biol. 8(2): 8–17.

Indaryaningsih, N., A.W. Sektiono, dan I.R. Sastrahidayat. 2021. Identifikasi penyakit hawar daun pada Drasena (Dracaena sp.) serta uji penghambatannya menggunakan jamur antagonis secara in vitro. J. Hama dan Penyakit Tumbuh. 9(2): 65–71. doi: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.2.5.

Jeyaseelan, E.C., T. Sivanantham, and K. Niranjan. 2012. Antagonistic activity of Trichoderma spp. and Bacillus spp. against Pythium aphanidermatum isolated from tomato damping off. Arch. Appl. Sci. Res. 4(4): 1623–1627. www.scholarsresearchlibrary.com.

Martoredjo, T. 2010. Ilmu penyakit pasca panen. Bumi Aksara, Jakarta.

Mawarni, N.I.I., I. Erdiansyah, dan R. Wardana. 2021. Isolasi cendawan Aspergillus sp. pada tanaman padi organik. Agriprima J. Appl. Agric. Sci. 5(1): 68–74. doi:10.25047/agriprima.v5i1.363.

Mayasari, D.A., I.R. Sastrahidayat, dan S. Djauhari. 2022. Eksplorasi jamur filoplane pada daun tanaman pedang-pedangan (Sansevieria trifasciata) dan uji kemampuan antagonismenya terhadap penyakit antraknosa (Colletotrichum sansevieriae). J. Hama dan Penyakit Tumbuh. 10(3): 141–147. doi: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.3.4.

Molebila, D.Y., A. Rosmana, dan U.S. Tresnaputra. 2020. Trichoderma asal akar kopi dari Alor: karakterisasi morfologi dan keefektifannya menghambat Colletotrichum penyebab penyakit antraknosa secara in vitro. J. Fitopatol. Indones. 16(2): 61–68. doi:10.14692/jfi.16.2.61-68.

Nicoletti, R., and M.D. Stefano. 2012. Penicillium restrictum as an antagonist of plant pathogenic fungi. Dyn. Biochem. Process Biotechnol. Mol. Biol. 6(2): 61–69. https://www.researchgate.net/publication/234033486.

Octriana, L. 2011. Potensi agen hayati dalam menghambat pertumbuhan Phytium sp. secara in vitro. Bul. Plasma Nutfah 17(2): 138–142.

Pasalo, N.M., F.E.F. Kandou, dan M.F.O. Singkoh. 2022. Uji antagonisme jamur Trichoderma sp. terhadap patogen Fusarium sp. pada tanaman bawang merah Allium cepa isolat lokal tonsewer secara in vitro. J. Ilmu Alam dan Lingkung. 13(2): 1–7.

Rahayu, B.R., M.W. Proborini, dan I.B.G. Darmayasa. 2019. Isolasi, identifikasi dan persentase keberadaan hifa jamur endofit pada tanaman gemitir (Tagetes erecta L.) di beberapa daerah di Bali. J. Metamorf. 6(1): 75–82. doi: 10.24843/metamorfosa.v06.i01.p12.

Rahma, Y.A., dan I. Karimah. 2021. Eksplorasi dan identifikasi agen hayati Gliocladium sp. dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen Colletotrichum sp. Pros. SEMNAS BIO 01: 432–440.

Ristiari, N.P.N., K.S.M. Julyasih, dan I.A.P. Suryanti. 2018. Isolasi dan identifikasi jamur mikroskopis pada rizosfer tanaman jeruk siam (Citrus nobilis Lour.) di Kecamatan Kintamani, Bali. J. Pendidik. Biol. Undiksha 6(1): 10–19.

Rizal, S. 2017. Uji antagonis Gliocladium sp. dalam menghambat pertumbuhan jamur penyebab penyakit busuk antraknosa (Colletotrichum capsici). J. Ilm. Mat. dan Ilmu Pengetah. Alam 14(2): 100–106.

Rosa, L.P., D. Wahyuni, dan S. Murdiyah. 2020. Isolasi dan identifikasi fungi endofit tanaman suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth). Bioma 22(1): 2598–2370.

Safitri, N., A. Martina, and R.M. Roza. 2019. Antagonistic test of Riau local fungal against some pathogenic in cultivated plants. Al-Kauniyah J. Biol. 12(2): 124–132. doi:10.15408/kauniyah.v12i2.8730.

Sari, N., dan R.S. Kasiamdari. 2021. Identifikasi dan uji patogenisitas Colletotrichum spp. dari cabai merah (Capsicum annuum): Kasus di Kricaan, Magelang, Jawa Tengah. J. Ilmu Pertan. Indones. 26(2): 243–250. doi:10.18343/jipi.26.2.243.

Sinaga, M.S. 2006. Dasar-dasar ilmu penyakit tumbuhan. Edisi Ke-2. Penebar Swadaya, Jakarta.

Suanda, I.W. 2016. Karakterisasi morfologis Trichoderma sp. isolat JB dan daya antagonisme terhadap patogen penyebab penyakit rebah kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.) pada tanaman tomat. Pros. Semin. Nas. MIPA : 251–257.

Zuhria, S.A., S. Djauhari, and A. Muhibuddin. 2016. Exploration and antagonistic test of endophytic fungi from soybean (Glycine max L. Merr) with different resistance to Sclerotium rolfsii. J. Exp. Life Sci. 6(2): 101–105. doi: 10.21776/ub.jels.2016.006.02.08.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.