Respon Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L. Merrill) pada Konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Dosis Pupuk NPK

Authors

  • Hideo Kurniawan Brawijaya University
  • setyono yudo tyasmoro Universitas Brawijaya

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan penting dan banyak diminati karena kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan kedelai di Indonesia tidak diiringi dengan jumlah produksi kedelai yang setara dengan permintaan. Produksi kedelai yang cenderung tidak stabil disebabkan kesuburan tanah di lahan pertanian Indonesia yang menurun. Produktivitas kedelai dapat ditingkatkan dengan pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan pupuk NPK. Penelitian dilakukan untuk mempelajari interaksi antara PGPR dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial dengan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang tediri dari dua faktor yaitu PGPR dan pupuk NPK. Faktor PGPR terdiri dari 3 taraf perlakuan dan pupuk NPK terdiri dari 4 taraf perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 satuan petak percobaan. Data pengamatan kemudian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji perbedaan antar perlakuan menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara pemberian konsentrasi PGPR dan dosis pupuk NPK pada parameter pertumbuhan dan hasil kedelai. Perlakuan konsentrasi PGPR 30 ml L-1 yang dikombinasikan dengan dosis pupuk NPK 250 kg.ha-1 merupakan dosis yang optimal. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi PGPR dapat mengurangi dosis pupuk NPK pada tanaman kedelai. Perlakuan kombinasi konsentrasi PGPR 30 ml L-1 air dengan dosis pupuk NPK 250 kg ha-1 menghasilkan nilai R/C ratio tertinggi yaitu sebesar 1,52 yang menandakan bahwa perlakuan tersebut dinyatakan efisien secara ekonomi dan layak untuk budidaya tanaman kedelai.

Published

2025-02-28